Kelas Pekerja VS Rezim Uang Fiat: ABCD Mengepung Amerika Serikat

Don't be afraid to jump in.

Kita hidup di dunia dimana Amerika Serikat dapat menentukan persyaratan dagang di pasar dunia  melalui uang fiatnya. Lalu apa yang sebenarnya dapat dilakukan oleh negara-negara lainnya untuk menghadapi dominasi dari kekuatan Amerika Serikat ini? Pertanyaan ini dipicu oleh sebagian besar fenomena dimana banyak negar-negara kecil mendapatkan dirinya hancur akibat banyak intervensi Amerika Serikat; mulai dari Suriah, Irak, Mesir; sampai Bolivia dan Venezuela yang terus diguncang oleh kekuatan politik, ekonomi dan militer Amerika Serikat.

Negara-negara kecil lain termasuk pula Indonesia, tidak bisa berharap dapat berdiri menghadapi Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya dalam persaingan dagang. Mereka biasanya tidak memiliki kekuatan baik ekonomi, politik, dan militer untuk menghadapi Amerika Serikat. Ini menyebabkan Amerika Serikat mengabaikan kedaulatan mereka, dan bertindak apapun untuk mengamankan kepentingan ekonomi mereka, baik dari menggulingkan rezim, menyabotase ekonomi, maupun seruan perang/invasi atas nama anti-terorisme seperti yang menimpa Irak. Kita juga tidak melupakan kudeta Sukarno di tahun 1965-1966 oleh militer yang disponsori oleh Amerika Serikat untuk salah satunya membuka keran penanaman modal asing – syarat yang harus terpenuhi untuk perdagangan global.

Ini membuktikan satu hal bahwa Amerika Serikat melihat negara lain sebagai sumber nilai dan tidak lebih. Dari sudut pandang Washington, negara-negara selain Amerika Serikat tidak dapat beroperasi sebagai negara berdaulat karena penggunaan uang fiat Amerika Serikat yang dijadikan landasan dalam perdagangan internasional.[1]

Jadi, bagaimana negara-negara yang kurang berkembang dan terjerat tentakel fiat Amerika Serikat dapat melindungi diri mereka sendiri dari tekanan Amerika Serikat dan Uni Eropa? Ini merupakan pertanyaan yang meresap bukan untuk para nasionalis pro kedaulatan negaranya masing-masing, karena di negara manapun di dunia ini, ketika terdesak, kelas borjuis nasional akan secara sistematis mengorbankan kelas pekerja masing-masing negaranya untuk menyelamatkan diri.

Tentakel kendali yang dimiliki Amerika Serikat meluas ke negara-negara kecil melalui mekanisme menekan borjuis nasional untuk mempertahankan posisi mereka sendiri. Itu yang ditunjukkan oleh berbagai peristiwa di Mesir, Yunani, dan Venezuela, dimana pertentangan antara kelas pekerja dan borjuasi nasional diperburuk oleh hubungan antara Amerika Serikat dengan negara bersangkutan secara keseluruhan. Kelas borjuis nasional dengan demikian terjepit diantara kelas pekerjanya sendiri dan Amerika Serikat di sisi lainnya. Dalam posisi ini, kelas borjuis nasional akan mengorbankan kelas pekerjanya dan memeluk tentakel Amerika.

Kita tau ini dan telah menyaksikannya di Eropa, Asia dan Amerika Latin – dimana-mana; ini bukan kesimpulan yang mengejutkan. Pertanyaannya dapat sampai kemudian pada bagaimana cara mencegah hal ini? Bagaimana mencegah agar kelas pekerja tidak ditumbalkan untuk menjaga kepentingan borjuasi nasional dan Amerika Serikat? Menurut saya, itu dapat dicegah dengan memusnahkan seluruh borjuasi nasional – kekuatan sosialnya, dalam semua manifestasinya haruslah hancur. Kelas pekerja harus, untuk melindungi dirinya sendiri, menghapus semua kekuatan sosial modal nasionalnya. Begitu borjuis nasional hilang atau dalam hal apapun dihancurkan kekuatan sosialnya, kelas pekerja masih harus menghadapi Amerika Serikat yang berdiri secara telanjang dengan tentakelnya, dimana Washington akan menggunakan apapun yang tersisa dari kekuatan sosial mantan kapitalis nasional yang sebelumnya melawan kelas pekerja.

Untuk itulah tulisan ini dibuat, dimana menurut saya ada 4 langkah (ABCD) yang dapat dilakukan oleh pekerja di negara-negara kecil untuk melindungi diri mereka dari penindasan semacam ini. Prinsipnya secara umum adalah: pekerja di negara-negara ini harus mengorbankan kelas borjuis nasional di negara mereka sendiri sebelum kelas tersebut mengorbankan mereka. Tujuan dari langkah-langkah ini secara sederhana adalah sejauh mungkin tidak meninggalkan apapun dari modal nasional sebelumnya yang bisa diserap oleh Amerika Serikat untuk melawan balik kita. Hancurkanlah modal nasional sepenuhnya dan bagikan di antara kelas pekerja. Ini dalam bahasa lain berarti: Hancurkan uang yang dimiliki borjuis nasional, negara, properti, dan potong habis nilai lebihnya!

Maka izinkan saya untuk memberikan gambaran mengenai hal ini secara singkat, dimana mungkin ini akan terlihat seperti menyerah pada tekanan neoliberalis pada awalnya.

Menghancurkan Uang:

Tidak mungkin bagi kita untuk menendang uang fiat Amerika Serikat, yakni dollar dari cadangan mata uang dunia, jadi untuk melemahkan dominasi fiat Amerika ini, masing-masing negara kecil pertama-tama harus menghancurkan uangnya sendiri, menutup bank sentralnya, dan menghapus semua utang dengan dollar sebagai uang fiat Amerika.

Jelas, tidak mungkin untuk kelas pekerja dari negara yang relatif terbelakang ketimbang Amerika Serikat mengakhiri dominasi uang fiat Amerika Serikat. Namun yang harus kita lakukan pertama-tama adalah melindungi diri kita dari cengkraman borjuis nasional yang terus mengontrol daya beli berdasarkan penggunaan mata uang dollar untuk kepentingan mereka sendiri dengan cara justru memperluas dan memperbanyak penggunaan uang fiat Amerika ini – Dollar Amerika Serikat. Matikan bank sentral Indonesia, dan tangkap gubernurnya. Jika beberapa waktu lalu Evo Morales di Bolivia mengancam akan menutup kedutaan Amerika Serikat untuk Bolivia, ini adalah usaha yang tidak berarti. Kedutaan nyata Amerika Serikat di berbagai negara adalah bank sentral, dan melalui itu Federal Reserve Amerika Serikat dapat mengendalikan bisnis nyata di semua negara menggunkan tekanan terhadap bank sentralnya. Maka tutuplah bank sentral dan tangkap para bankir yang menjalankannya.

Lalu, apa yang akan digunakan sebagai mata uang oleh negara yang menghapus mata uangnya sendiri? Semua mata uang lain di pasar dunia tentu saja. Buka transaksi ekonomi terbuka untuk setiap mata uang yang tersedia di pasar dunia dan biarkan mereka bertarung mati-matian. Ini tidak masalah. Karena hampir semua mata uang di dunia adalah turunan dari dominasi uang fiat Amerika Serikat atas pasar dunia, yang digunakan untuk terus dan lebih memiskinkan warga negara yang negaranya mengeluarkan mata uang nasionalnya sendiri.

Jika hanya Amerika Serikat yang dapat bertindak sebagai pemalsu uang yang berdaulat, itu artinya semua negara lainnya menggunakan dollar sebagai mata uang mereka sendiri.[1] Bank sentral masing-masing negara hanya menjalankan sistem cadangan fraksional berdasarkan pada jumlah dollar dan bukannya emas. Inilah mengapa, Amerika Serikat dapat menekan kelas borjuis nasional di masing-masing negara melalui kedutaan nyata mereka yakni bank sentral masing-masing negara lainnya. Sehingga penting untuk gerakan sosialis melindungi dirinya sendiri dengan menghapuskan sistem moneter turunan ini.

Menghancurkan Negara:

Jika bank sentral dan mata uang nasional dihancurkan, maka negara itu sendiri haruslah hancur bersamaan dengan keduanya. Tujuannya tidaklah bisa (seperti yang dilakukan oleh partai aktivis-aktivis kiri seperti SYRIZA) untuk mengambil alih kekuasaan negara, tetapi untuk sedemikian rupa mengakhiri itu. Saat kamu menutup bank sentral dan menghapus mata uang nasional, negara tidak lagi mendapatkan akses ke pendapatan nasionalnya untuk beroperasi. Di atas segalanya, ini berarti menghancurkan kekuasaan negara yang mewakili apa yang disebut sebagai kapitalis nasional sejauh mungkin.

Jika hal ini tidak dilakukan, maka kekuatan negara yang tidak dihancurkan akan dipeluk oleh kepentingan Amerika Serikat – seperti yang ditunjukkan Mesir. Ini berarti, yang dimaksudkan dari penghancuran mata uang nasional dan penutupan bank sentral haruslah dapat benar-benar melumpuhkan militer, menghancurkan pasokan senjatanya, menyerap kembali tentara ke milisi sipil, dimana semua orang berkepentingan untuk mempertahankan proses tersebut sejauh ini, bukan untuk iming-iming kekuasaan kelas mereka berlandaskan kesadaran kelas yang politis, melainkan justru sangat jauh dari itu: penghapusan secara mendasar kekuasaan politik dan kelas-kelas itu sendiri.

Persenjatai Semua atau tidak sama sekali!

Menghancurkan Properti Kapitalis:

Langkah ketiga yang menurut saya bisa digunakan oleh gerakan sosialis untuk mengepung dominasi fiat Amerika Serikat adalah memaksakan apa yang disebut dewan pekerja pada bekas-bekas perusahaan yang tadinya dimiliki secara pribadi oleh kelas kapitalis nasional di negara tersebut. Kontrol dan saham pada perusahaan-perusahaan ini ditempatkan di tangan semua jumlah populasi pekerja. Untuk catatannya, sangat amat penting untuk perihal kendali di perusahaan-perusahaan ini TIDAK ditempatkan di tangan organisasi yang bersifat seperti negara atau bentuk tepusat nasional lainnya.

Seperti yang ditunjukkan oleh sejarah dimana lebih tepatnya di Mesir, jika negara masih memegang kendali atas ekonomi, ia akan menggunakan kontrol ini untuk menyabotase ekonomi negaranya sendiri dan mengembalikan properti kapitalis dari pembuangan sampah. Begitu kontrol atas perusahaan-perusahaan itu ditempatkan di tangan semua pekerja, mereka dapat dengan sendirinya membangun apa yang mereka anggap diperlukan untuk mengoordinasikan kegiatan mereka secara bersama-sama.

Memotong Habis Nilai Lebih:

Karena diatas kita baru saja menghapus mata uang dan hutang nasional dalam bentuk apapun sekaligus menghilangkan ketergantungan masyarakat atas parasit yang menyedot nilai lebih ciptaan masyarakat itu sendiri, selanjutnya kita tidak akan diharuskan untuk menjaga pelestarian sistem bertujuan nilai lebih untuk terus beroperasi. Oleh karenanya langkah-langkah diatas tidaklah cukup: Cara kita untuk menyingkirkan hutang secara permanen, bukan hanya dengan meghapusnya, tetapi kita akan memastikan tidak akan ada keuntungan atau nilai surplus yang memungkinkan adanya sistem utang piutang, dimana hutan dan pemabayaran hutang itu sendiri tidak dimungkinkan mucul

Dan pemastian ini hanya dapat dilakukan jika waktu kerja begitu singkat sehingga tidak ada lagi cukup nilai surplus yang dihasilkan untuk membayar atau menciptakan hutang. Surplus ini harus dikembalikan kepada populasi hanya dalam bentuk yang tidak bisa menjadi modal dengan cara apapun: waktu luang.

Sebelumnya kita melihat kecenderungan dalam pandangan sosialis untuk merebut kekuasaan negara agar pekerja mendapatkan kenaikan upah dengan harapan tambahan bahwa orang kaya yang diuntungkan akan menggunakan uangnya untuk menaikkan standar hidup masyarakat secara langsung atau tidak langsung melalui pendanaan layanan pemerintah. Namun ketika diperhatikan, saya mungkin dalam tulisan lain akan menjelaskan fungsi upah dalam rezim pemerintahan uang fiat, dimana saya berargumen: seberapapun jumlah upah yang dibayarkan, jumlah yang sebenarnya tetaplah nol. Seberapapun jumlah uang yang dikeluarkan negara negara untuk membuka layanan sosial di bawah rezim mata uang fiat ini, di mana uang tidak lagi dipatok nilainya berdasarkan konsep uang komoditi, jumlahnya tetaplah nol. Kita tidak boleh terganggu oleh penampilan atau apa yang tampak dari uang dalam situasi ini, faktanya yang terjadi adalah: upah dalam sistem kapitalisme negara berdasarkan uang fiat hanya dapat berfungsi untuk membatasi konsumsi kelas pekerja.

Kita memiliki masalah untuk hal ini: Jika kamu menginginkan kenaikan upah dan mencoba mendanai layanan negara dengan uang fiat ini, otoritas moneter apapun – baik itu nasional atau Federal Reserve Amerika Serikat – dapat mencairkan atau menurunkan daya beli yang dapat dijangkau nominal upah tersebut dengan memalsukan uang – sesuatu yang sangat mungkin terjadi dengan konsep uang fiat dalam era kapitalisme negara saat ini.

Ironisnya, obsesi moral dangkal para kiri dengan nominal upah yang lebih tinggi adalah aspek yang paling mengerikan dari kegagalannya berimajinasi dan memahami modal, sehingga selanjutnya mereka memiliki pemahaman yang meleset mengenai bagaimana cara negara bekerja. Coba tanyakan pada mereka yang mendaku memiliki stempel sosialis di jidatnya mengenai: Apa pendapatmu tentang penghapusan kekuasaan negara? Dimana selanjutnya kamu bisa menjelaskan mengenai 4 langkah dalam tulisan ini. Apa pendapat mereka adalah apa yang terus mereka ulang dan romantisir melalui banyak peristiwa sejarah dan konflik dengan kaum anarkis yang sama sekali tak berguna.

Satu-satunya cara untuk memindahkan nilai surplus yang dihasilkan modal nasional kepada kelas pekerja adalah melalui pengurangan waktu kerja, dengan mengubahnya menjadi waktu luang dan kegembiraan saat menganggur.

 

Posisi Jurnal Dekomposisi

Langkah-langkah diatas dipelukan untuk menyatakan secara terbuka di antara beberapa sosialis yang memiliki ide lainnya seperti membangun aliansi kelas pekerja dengan kelas borjuis nasional melawan apa yang disebut sebagai imperialisme (fiat) Amerika Serikat. Gagasan sosialis pada saat saya menulis telah banyak terinfeksi sentimen nasionalis dan mengarah pada kesimpulan yang salah. Saya pikir tidak mungkin menciptakan aliansi antara kelas pekerja dan kapitalis nasional di masing-masing negara kecil. Saya tidak menyarankan aliansi seperti itu dibangun. Saya melihat argumen semacam ini berlaku memang dalam kasus Venezuela, dan negara-negara Amerika Latin lainnya, tetapi menurut saya ini adalah kebodohan.

Saya ingin menekankan bahwa alasan mengapa saya menolak aliansi semacam itu bukanlah masalah kemurnian ideologi, alasan saya didasarkan pada pengalaman-pengalaman berikut:

Pertama, modal atau borjuis nasional hari ini telah dikendalikan oleh Amerika Serikat dimana hal ini terlihat langsung dalam koordinasi kebijakan antar bank sentral dan kerja sama militer serta badan intelijen. Hal ini dapat secara langsung dilihat dengan mencari peran bank sentral Siprus yang memainkan sebuah posisi politis dengan memotong akses warga Siprus ke tabungan mereka sampai pemerintah tunduk pada tuntutan Uni Eropa. Hal ini juga dapat dilihat dalam peran yang dimainkan oleh kementerian perminyakan Mesir dalam menciptakan kekurangan bahan bakar di negara tersebut selama masa-masa menjelang kudeta.

Alasan yang kedua, bahkan ketika tulisan ini ditulis, upaya untuk menyempurnakan subordinasi semua modal nasional ke Amerika Serikat masih berlangsung dengan kebijakan perdagangan terkelola dan manuver masing-masing negara kecil itu sendiri membuka dan memperlancar investasi luar negeri.

Oleh karena itu, meskipun tidak mungkin untuk negara-negara kecil menggulingkan dominasi imperialisme modal Amerika Serikat atas pasar dunia yang dengan cara ini Amerika Serikat mencengkram mereka, maka negara-negara kecil harus mengakhiri kekuatan sosial kapitalis/borjuis nasional mereka sendiri agar kekuatan mereka berdiri diluar Amerika Serikat yang hanya dapat mencengkeram melalui dominasi modal nasional mereka masing-masing sebelumnya.

Catatan Kaki:

[1] Uang fiat adalah uang yang nilainya berasal dari regulasi atau hukum pemerintah. Uang ini berbeda dengan uang komoditas yang didasarkan pada barang, yang biasanya merupakan logam mulia seperti emas atau perak. Secara singkat dapat dibaca di: https://id.wikipedia.org/wiki/Uang_fiat

[2] Soal keistimewaan dollar AS untuk dipalsukan dapat dibaca lebih lanjut dalam tautan berikut: https://anarkontingensi.wordpress.com/2019/03/03/kapitalisme-negara-dan-krisis-mata-uang-bagian-2-akhir/

[3] Soal legalisasi pemalsuan uang yang didapatkan Amerika Serikat sebagai hak istimewanya juga dapat dibaca di tautan yang sama: https://anarkontingensi.wordpress.com/2019/03/03/kapitalisme-negara-dan-krisis-mata-uang-bagian-2-akhir/

Leave a comment